Laman

Powered by Blogger.

Sunday, July 8, 2012

Resensi Novel: Honey Money

Hai hai. Aku kembali lagi, setelah hilang untuk beberapa saat dari peradaban blogger -,-. Awalnya sih mau nge post sebelum liburan kemarin, tapi yang namanya manusia, dikasih lupa,baru inget pas laptopnya dimatiin, jadi sudahlah. Awalnya *lagi* aku mau nge post tentang liburan, tapi yaah, lagi nggak ada mood, mungkin besok yaa.
Btw, mau nyoba aja nih bikin resensi novel, kebetulan sekarang aku jadi novelholic banget. Lumayan sering dibelikan mama novel, dan daripada apa yang aku baca sia - sia cuma disimpen sendiri, jadi ya mending dijadiin post aja *reader: banyak bacot nih * -_- Oke oke, langsung aja ya.


Judul            : Honey Money
Penulis         : Debbie
Penerbit       : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit  : Jakarta
Tahun Terbit : 2012






Judul nya Honey Money. Kalo kalian baca judulnya, dijamin deh sebagian besar dari kalian bakal naruh lagi buku itu, merasa cerita nya gak bakal menarik. Itu juga yang terjadi padaku. Sebenernya sih aku sudah bolak-balik membaca judul dan sinopsis novel ini. Tapi untuk beberapa kali juga aku menaruhnya lagi di rak toko buku, dan berpikir kalau novel ini ceritanya gak akan menarik. Tapi ternyata eh ternyata, opini itu salah besar! Ternyata benar ya, peribahasa Don't judge book from the cover.
Akhirnya, hari terakhir liburan kemarin, mama mengajak ke salah satu toko buku di kota ku *bilang aja Togamas* untuk beli novel, mungkin sebagai hadiah setelah aku UAS *lopelope mama :')*. Dan saat itu mama *yang sudah membaca sinopsis novel ini* nunjukin novel ini ke aku, mama yang keliatannya interest banget malah. Dan akhirnya, setelah melalui berbagai pertimbangan, aku akhirnya membeli novel ini bersama satu novel lainnya.

Novel karangan ini bercerita tentang Dee, seorang cewek tahun terakhir SMA yang pengin punya pacar ganteng dan tajir. Sandra, teman dekatnya yang lumayan up to date masalah fashion memutuskan untuk mengerjakan misi: Make Over Dee. Project: dapet cewek tajir sebelum sweet seventeen Dee. Hal-hal yang ada di dalam misi itu adalah, Dee harus menggunakan seragam yang ngepress badan (dipinjami Liana, sahabatnya yang lain), membeli highheelseyeliner, mascara, parfum, dan beberapa alat penata rambut. Dee yang sebelumnya jarang shopping, cukup gila-gilaan juga saat membeli semua barang itu. Ia juga membeli dress yang sengaja ia beli untuk ulang tahun temannya. Dan pada hari ulang tahun temannya itulah Dee melihat Rendy *heran kenapa cowok ganteng selalu digambarkan pake nama Rendy -_-. Oke, abaikan*, cowok ganteng yang ternyata sepupu Ane, temannya yang berulang tahun. Langsung saja Dee merasakan jatuh cinta pada pandanga pertama kepada Rendy saat itu juga. Dan ternyata, Rendy juga menyimpan perasaan yang sama terhadap Dee. Karena setelah pertemuan pertama mereka, Rendy sengaja datang ke sekolah Dee, yang pada saat itu mengadakan acara Permata Cup, hanya untuk bertemu Dee. Dan setelah beberapa kali jalan bersama, akhirnya mereka pacaran juga. Ternyata Rendy adalah anak yang orang tuanya lumayan tajir. Ia tinggal bersama ayah, ibu tiri, dan saudara tirinya (ibu kandungnya sudah bercerai dengan ayahnya) di sebuah rumah mewah, di perumahan elite. Tapi kesenangan antara Dee dan Rendy tidak beratahan lama. Karena tiba-tiba ibu tiri Rendy meninggal dikarenakan serangn jantung. Kematian ibu tiri Rendy juga menguak rahasia mengenai keluarga Rendy, yaitu selama setahun terakhir, keluarga Rendy bangkrut dan dikejar-kejar oleh penagih hutang. Dan hal itulah yang menyebabkan ibu tiri Rendy meninggal. Hal itu dimanfaatkan Stefan, tetangga Dee yang juga menyukai Dee, untuk menghasut Dee agar membenci rendy. Stefan mengatakan kalau Rendy hanyalah cowok matre yang memanfaatkan Dee untuk dikuras hartanya. Dan Dee mengira hal tersebut kenyataan, karena Rendy tidak muncul lagi dihadapannya. Malah, Rendy meminta agar putus dari Dee. Tapi setelah berbulan-bulan Dee berada dalam kesendirian *tetap didampingi sahabatnya*, sebuah kebenaran terkuak, ternyata yang memanfaatkan Dee bukanlah Rendy, tapi malah Stefan!

Haha, maaf yaa sinopsisnya cuma sekilas gitu aja, habisnya lagi gak jalan nih imajinasinyaa -_- Oh iya, selain mangajarnya kita untuk bersabar, di dalam novel ini juga diajarkan bagaimana pentingnya sahabat di sekeliling kita. Sahabat sebenarnya adalah orang yang selalu ada di sisi kita kapan pun, tidak hanya saat senang, tapi juga saat berada dalam duka. Yang mampu membantu kita agar bangkit dari kesedihan selain keluarga hanya sahabat, karena itulah kita harus menghargai sahabat kita.


Yaa, sepertinya sudah cukup kali ini. Maaf kalau ada kesalahan kata.



Putri :)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih yang mau komentar, saya terharu :')